Selasa, 31 Mei 2011

AWARD dari Blog Karyaku UMY

Tepat pada hari rabu, tanggal 1 Juni 2011 rumputilalang kembali mendapatkan penghargaan sebagai Top Komentator  yang masuk 10 besar komentator dari sobat Blog Karyaku UMY
Dengan AWARD ini smoga bisa lebih menggiatkan tradisi saling berkomentar di blog kawan.

Senin, 30 Mei 2011

Memacu Adrenalin di Goa Langse

Sebagai ilustrasi awal goa langse ini dikenal sebagai tempat semadi atau "nenepi", jaraknya sekitar 30 kilometer arah selatan Kota Yogyakarta. Setiap hari, selalu ada orang yang mendatangi tempat ini, dengan maksud memanjatkan doa agar memperoleh keberhasilan dan kesejahteraan dalam hidupnya. Pada saat tertentu seperti malam Selasa dan Jumat Kliwon, pengunjung Goa Langse lebih banyak lagi jumlahnya, rata-rata mencapai 30 orang.

Tetapi jangan salah sob, kedatangan saya ke goa ini tidak untuk nenepi atau ngalap berkah tetapi hanya ingin berburu foto alam. Goa Langse termasuk dalam wilayah administratif Desa Girirejo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta. Di bawah ini beberapa foto perjalanan saya menuju goa.
Demi keamanan dan keselamatan pengunjung, laporan terus isi buku tamu dan bayar tiket seiklasnya di pos jaga.
Untuk menuruni tebing goa, hanya tersedia tangga kecil dari bambu. Awalnya ngeri juga tapi setelah merasakan tetep ngeri juga hehehe...bahkan ada juga tangga besi tapi sudah karatan karena terkena air laut.
Adrenalin tambah naik ketika melewati tebing yang di depannya langsung menghadap ke laut, tinggi tebing kurang lebih 400m yang nyaris tegak lurus, dan hanya bisa dilewati satu orang. Jadi kalau dari dua arah  harus gantian.
Jalan menuju goa lumayan lebar di banding jalan sebelumnya, mulut goa juga sudah terlihat.
Kondisi goa bagian depan, lembab tetapi tidak terlalu gelap karena mulut goa cukup besar, jadi memungkinkan cahaya matahari masuk.
Yang membuat puas perjalanan ini adalah pemandangan di depan goa, laut lepas dan hijaunya daun kelapa. Dari jauh juga tampak pendopo, tempat beristirahat para pelaku spiritual.

Minggu, 29 Mei 2011

Mengabadikan Matahari Tenggelam

Hari senin tanggal 16 Mei kemarin saya pergi ke Pantai Widuri, Pemalang, Jawa Tengah dalam rangka liburan. Pantai ini terletak di Desa Widuri maka itulah dinamakan Pantai Widuri. Masyarakat sekitarnya lebih mengenal dengan sebutan cilincing. Desa Widuri terletak di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Dari pagi saya berharap cuaca cerah sampai nanti sore, puji Tuhan doa saya terkabul. Dan di bawah ini beberapa moment yang saya abadikan di Pantai Widuri.
walaupun pasirnya tidak putih, seperti kebanyakan pantai-pantai selatan, tetapi suasana senja di pantai Widuri tidak kalah menarik
mengabadikan momen bocah-bocah pantai yang habis berbasah-basah ria, nunggu bocah yang lagi mau loncat gak ada, karena keburu pulang
ada juga jamur raksasa hehehe...sebenarnya bukan jamur tapi semacam pelindung dari beton, tapi karena gambarnya siluet jadi terkesan seperti tumbuhan jamur
dapat moment yang diharapkan, yang hanya berlangsung sekitar 10 detik, senang dan puas karena Tuhan mengijinkan untuk mengabadikan lukisan alam yang tak berharga nilainya
saatnya kapal-kapal nelayan mulai berangkat, menjaring nafkah di luasnya lautan samudra

Selasa, 24 Mei 2011

3 Award buat rumputilalang

Pagi-pagi buka blog baca di kotak obrolan, ada teman kasih AWARD. Award saya peroleh dari sobatku MechWarg, Yang mengejutkan adalah tiga penghargaan sekaligus, setelah sebelumnya mendapat dua penghargaan dari my buyax blog.
Dan tak lupa AWARD akan saya berikan kepada sobat rumpuilalang agar bisa menikmati kebahagian yang sama. Mereka yang mendapatkan Award kali ini adalah:
Selamat kepada sobat rumputilalang yang mendapatkannya, semoga bisa diteruskan kepada sobat blogger yang lain.  

Senja di Pantai Pasir Kencana Pekalongan

Datang pertama kali ke Pantai Pasir Kencana, kesan pertama yang terungkap dari mulut adalah kumuh, kotor, banyak sampah, dan juga banjir karena air rob. Secara geografis Pantai Pasir Kencana terletak di dekat Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNO) di Kelurahan Panjang Wetan – Kecamatan Kota Pekalongan Utara – Kota Pekalongan. Akhirnya saya berpindah ke lokasi sebelahnya, karena ad dua gapura masuk.
Dan ternyata di sisi yang berbeda, yaitu gapura yang disebelah kanan kalau kita masuk ke lokasi pantai, ada pemandangan yang berbeda sama sekali. Saya datang ke pantai ini sudah menjelang sore, karena memang tidak ada rencana datang ke pantai ini.
Ternyata pemandangan sore hari di Pantai Pasir Kencana bagus juga, banyak gazebo di sekitar pantai, yang di fungsikan untuk duduk atau istirahat para pengunjung pantai.
Dari jauh tampak mentari sore mulai tenggelam lagi, sayang nuansa warna oranyenya tidak terlalu sempurna, tetapi lumayan untuk diabadikan.
Semakin sore pantai ini banyak dikunjungi kawula muda yang lagi dilanda gejolak asmara, bahkan pasangan muda mudinya lebih memilih tempat yang gelap-gelap. hehehe...gak tahu mau ngapain

Senin, 23 Mei 2011

Awan Putih Bergaris

Entah fenomena atau cuma kebetulan, tetapi kejadiannya hampir beruntun hanya selang satu hari. Kejadian ini berupa awan putih bergaris, kejadian pertama terjadi pada hari Minggu 15 Mei 2011 di pantai Pasir Kencana, Pekalongan.
Niatnya motret bulan yang akan mulai muncul di kala gelap datang, tapi ko ada garis putih yang melintang ke bawah. Saat itu yang terpikir hanya ingin mengabadikannya saja tidak berpikir hal-hal yang aneh. Hari berikutnya terjadi pada hari Senin 16 Mei 2011 di Pemalang, Jawa Tengah.
Awan bergaris di Pemalang lebih besar garisnya tetapi kemiringannya hampir sama dengan di Pekalongan.
Foto yang terakhir di ambil masih di kota yang sama tetapi berbeda lokasi pengambilan gambarnya, benar-benar fenomena langka yang pernah saya alami selama hidup.

Minggu, 22 Mei 2011

Semilir Angin Pantai Teleng Ria

Salah satu pantai tujuan wisata di kota Pacitan adalah Pantai Teleng Ria. Pantai Teleng Ria terletak di desa Sidoarjo kurang lebih 4 km ke selatan dari kota Pacitan. Pantai ini tidak memiliki ombak yang besar, jadi pengunjung bisa berenang atau sekedar berjalan-jalan di pinggir pantai.
Serana dan prasarana di pantai ini juga sudah lumayan memadai, fasilitas pendukung juga sudah ada antara lain penginapan, pemandian anak-anak, panggung pertunjukan, arena perkemahan, toko cindera mata dan gardu-gardu pandang untuk menikmati panorama pantai Teleng Ria yang di kelilingi oleh pegunungan kapur selatan dan keindahan panorama teluk Pacitan.
Pada saat saya datang ke pantai ini ada festival layang-layang, pesertanya lumayan banyak, ada juga pertunjukkan dangdut bagi kawula muda. Sempat nonton sebentar, penyanyinya masih kecil tapi bodinya asoy geboy....tarik mang.....
Ketemu pasangan turis yang mau surfing tapi nunggu ombaknya besar, tapi akhirnya tidak jadi karena ombaknya yang ditunggu gak besar-besar, akhirnya cuma mengibarkan bendera.

Kamis, 19 Mei 2011

Monumen Palagan Tumpak Krinjing

Melanjutkan perjalanan saya jelajah kota Pacitan, saya mampir ke Monumen Palagan Tumpak Krinjing yang letaknya di desa Dadapan, kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Tengah. Dari pinggir jalan sudah terlihat dua patung yang besar.
Akses menuju monumen ini juga cukup mudah, karena dilalui jalur bus Pacitan-Solo. Di dalam area monumen juga cukup teduh tapi sayang kayaknya kurang perawatan, terlihat dari banyaknya dedaunan yang berserakan di mana-mana.
Dari literatur yang saya baca dari berbagai sumber, Monumen Tumpak Rinjing dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran di Tumpak Rinjing. Pertempuran terjadi pada tanggal 7 Juni 1948 di Tumpak Rinjing antara tentara Indonesia yang dipimpin Jendral Soedirman dibantu masyarakat Pacitan melawan Pemerintah Kolonial Belanda.
Jadi bisa dibilang tempat ini adalah tetenger yang harus slalu diingat, tetapi yang sangat disayangkan kenapa tempat yang penuh histori ini tidak terawat dengan baik.

Goa Tembus

Kelanjutan dari penjelajahan goa di Pacitan yaitu Goa Tembus, disebut tembus karena goa ini memiliki dua mulut goa atau dua pintu masuk sekaligus. Goa ini berlokasi di Dusun Mudal, Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri
Goa ini mempunyai panjang lorong sepanjang 50 meter, merupakan gua vertikal kering, sehingga pengunjung tidak perlu peralatan ekstra seperti penerang atau alat-alat tambahan lainnya.
Di dalam gua kita dapat menikmati stalaktit, cahaya juga lumayan terang tidak seperti goa basah yang gelap. Jika kita sampai di ujung goa, kita dapat melihat Museum Kars Dunia dari atas. Pemandangan di sekitar goa juga tidak kalah menarik.
Karena cahaya matahari cukup, jadi goa ini tidak bau dan lumayan bersih terlihat kalau goa ini dirawat dengan baik.
 

Selasa, 17 Mei 2011

Jelajah Goa-Goa di Pacitan

Penjelajahan saya di kota Pacitan, saya awali dari penjelajahan goa-goa. Goa pertama yang saya kunjungi adalah goa Potro Bunder letaknya Desa Mudal Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah.
 Untuk mencapai goa ini cukup mudah, karena dekat dengan Museum Karst Dunia, goa ini adalah goa horisontal dan di dalamnya juga kering jadi tidak harus melepas alas kaki, tetapi jika mau pijat refleksi juga boleh
Goa ini aman untuk di masuki orang tua maupun anak muda, bahkan balita, karena goa ini goa kering jadi tidak ada kelelawar di dalamnya.
Goa ini tidak terlalu panjang, jadi tidak menguras banyak tenaga untuk menyusurinya, di dalamnya juga tidak gelap sekali karena banyak celah-celah berlubang sehingga banyak sinar matahari yang masuk.

Selasa, 10 Mei 2011

Berburu Matahari Sore

Hari minggu sore saya  berburu sunset ke Stasiun Lempuyangan, kata temen-temen kalau sore hari di stasiun tersebut nuansa senjanya mantap, akhirnya saya menuju ke lokasi kira-kira 15 menit perjalanan. Biasanya tiap sore hari di sekitar stasiun Lempuyangan ini ramai dikunjungi oleh
warga, kebanyakan adalah orang tua dan anak-anak kecil. Karena senja sudah mulai menjelang, saya siapkan kamera kesayangan dan mulai ambil gambar sambil lihat kiri kanan, siapa tahu ada moment yang tak terduga yang bisa diabadikan.
Sebenarnya sore itu agak mendung, jadi perburuan sunset tidak begitu memuaskan, tetapi lumayan buat stok foto, siapa tahu dikemudian hari berguna. Semakin gelap orang-orang juga sudah mulai pulang, lampu-lampu kota juga sudah menyala. Tulisan nama stasiun juga sempat saya abadikan, meskipun dari jauh tetapi masih tampak.

Wisata Air Hangat Tirto Husodo

Selain pantai-pantai dan goa-goa Pacitan juga mempunyai wisata pemandian alam yaitu Sumber Air Panas Tirto Husodo. Pemandian itu terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 15 km arah utara kota Pacitan. Untuk mencapai pemandian Banyu Anget tidaklah sulit. Anda bisa memanfaatkan tiga jalur utama yang menuju dan dari kota Pacitan Pertama jalur Solo-Wonogiri-Pacitan. Kedua jalur Ponorogo-Pacitan. Jarak Solo Pacitan sekitar 117 km, Ponorogo-Pacitan 60 km. Jalanan relatif lebar dan rata sehingga mobil pun akan dengan mudah melewatinya. Meskipun terletak cukup jauh, tempat wisata ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang

memadai, termasuk tempat parkir yang luas. Dari tempat parkir kita masih harus berjalan mendaki jalan setapak dengan beberapa anak tangga yang diapit pepohonan rindang. Terdapat 4 buah kolam di pemandian, kolam tempat sumber air panas, 2 kolam renang dewasa, dan kolam renang anak-anak. Ada larangan untuk
kolam di ambil dari atas
masuk ataupun menyentuh air di kolam utama karena suhunya cukup panas. Air panas ini disalurkan ke dalam 3 kolam lainnya dan dicampur dengan air dingin agar suhunya sesuai dengan suhu tubuh manusia.
kolam dewasa
Untuk masuk ke lokasi pemandian ini, Anda diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp. 3.000 per orang. Biaya untuk bermalam di villa berikut fasilitasnya sebesar Rp. 25.000. Setiap hari pemandian ini buka dari pukul 05.00 - 20.00 WIB.
kolam untuk anak-anak

Senin, 09 Mei 2011

Bukan Kampanye

Tong sampah ini di cat warna warni bukan karena ada kampanye partai, tapi mungkin oleh pihak pengelola tempat wisata di buat supaya menarik perhatian para pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya. Tong sampah ini di bedakan menurut jenisnya, untuk tong warna merah khusus untuk sampah bahan beracun, untuk tong warna kuning khusus sampah organik, dan untuk tong sampah warna biru khusus untuk sampah non organik.

Foto ini diambil di daerah kawasan sejarah Jendral Sudirman di Pacitan, jadi tiga warna dari tong sampah ini bukan merupakan kampanye dari tiga partai terbesar di Indonesia.

Kamis, 05 Mei 2011

Sego Abang Lombok Ijo

Salah satu menu makanan khas daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta adalah sego abang dalam bahasa Indonesia yang artinya sego(nasi), sedangkan abang(merah).Menu khas ini hanya bisa di jumpai di daerah Wonosari, di daerah lain ada tetapi sayur yang di sajikan berbeda. Salah satu warung yang menyajikan sego abang ini adalah warung di dekat Rest Area Bunder, tepatnya di wilayah Desa Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul 30 kilometer dari kota Yogyakarta.
letaknya di sebelah kanan rest area bunder
Menu yang ada di warung ini hanya sego abang dan sayur lombok ijo(cabe hijau), isi dari sayur ini berupa cabe hijau yang di iris melintang panjang-panjang dan juga ada potongan tempe yang di padu dengan kuah santan yang kental. Tempe yang di gunakan berasal dari proses pembuatan tempe tradisional, yaitu tempe yang dibungkus dengan daun pisang.
salah satu menu yang ditawarkan
Tersedia juga beragam lauk yang disediakan di warung ini, antara lain bothok(parutan kelapa muda yang di campur ikan teri, kemudian di bungkus daun pisang lalu dikukus), ada juga baceman ayam, tahu tempa, dan juga ikan wader.Untuk minuman tersedia teh panas atau dingin, dan juga jeruk panas atau dingin. Pokoknya jika anda melewati jalan Jogja-Wonosari patut mampir ke warung ini.
Monggo silahkan dicoba pedasnya lombok ijonya....

Senin, 02 Mei 2011

Tumbuhan lumut

Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
lumut di pantai Sadranan, Gunung Kidul
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.

sumber: wikipedia
image: rumputilalang