Rabu, 30 Januari 2013

Bendung Sungapan Penggarit

Pagi tadi (30/01/13) langit Pemalang begitu cerah setelah beberapa hari dihiasi langit mendung. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk jalan-jalan sekalian berangkat ke kantor, berangkat dari rumah sekitar jam delapan kurang rencana mau mencari jembatan tua yang ada di daerah Penggarit. Dari jalan Pemuda sepeda motor saya pacu ke arah Paduraksa, sampai Pasar Paduraksa belok kiri, setelah itu anda akan menemui papan penanda Dusun Sungapan. Ikuti saja jalan tersebut sampai menemui pertigaan,dari pertigaan ambil kanan. Baru beberapa meter berjalan di depan ada pemandangan yang sudah lama tidak saya temui.
ada dua penampakan
Ternyata ada bendungan di daerah Penggarit namanya Bendung Sungapan letaknya sendiri berlokasi di Dusun Penggarit, Desa Sungapan, Kec. Taman, Kab. Pemalang, Jawa Tengah. Setelah melihat sekitar bendungan, melihat cuaca yang cerah sayang sekali kalau tidak diabadikan, berikut ini beberapa foto yang berhasil saya abadikan.
penanda bendung dengan ejaan lama

jembatan penghubung

jembatan kayu

kawasan bendungan
Rencana mencari jembatan tua pun tertunda untuk sementara. Sore hari kayaknya boleh juga di coba, kapan-kapan semoga bisa datang lagi ke tempat ini dan berharap alam dapat bersahabat. Foto-foto lain dapat dilihat di galeri rumputilalang.

Minggu, 27 Januari 2013

Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang

Hari libur kemarin tepatnya hari kamis (24/01/13) saya diajak Komunitas Fotografi Pemalang untuk berkunjung ke salah satu pabrik gula yang ada di Pemalang, Jawa Tengah. Karena kesempatan langka, jarang-jarang bisa masuk pabrik gula dengan gratis saya pun mengikuti ajakan teman-teman KFP.
Berangkat dari kota Pemalang kira-kira pukul 8 pagi menuju Pabrik Gula Sumberharjo yang tepatnya berada di Desa Banjarmulya, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang Jawa Tengah. Pabrik Gula Sumberharjo berdiri sudah sejak tahun 1912, dan dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Setelah mengisi persyaratan yang diberikan pihak pengelola pabrik, kami pun langsung masuk lokasi pabrik, kami langsung disambut pegawai pabrik (saya lupa namanya) yang bertugas mengantar tamu-tamu yang datang berkunjung.
bagian depan bengkel
Pengenalan pertama kami langsung diajak beliau ke tempat reparasi kereta yang letaknya di depan pabrik tetapi masih di lingkungan pabrik. Di situ ada beberapa kereta yang sedang diperbaiki, di bagian depan bengkel juga ada loko yang sudah pensiun. Kata bapak yang mengantar kami loko tua ini disenangi para turis yang datang. Alasannya karena mesinnya buatan Amerika, selain buatan Amerika juga ada dari Jerman dan Jepang.
loko yang sudah dipensiunkan

label mesin buatan Amerika
Dirasa cukup kami diajak beliau masuk ke dalam pabrik, ternyata di dalam luas sekali tidak cukup sehari mengitari bagian dalam pabrik. Kami diajak keliling pabrik dari bawah sampai ke atas, pas sampai di atas itu yang bikin adrenalin naik. Kenapa?
Karena tempat kami berpijak terbuat dari lempengan baja yang sudah berumur alias berkarat dan juga berlobang disana-sini, karena belum terbiasa jadi ngeri juga.
bagian dalam pabrik gula
Jam ditangan menunjukkan pukul 11, itu tandanya waktu istirahat untuk para karyawan pabrik, akhirnya pengenalan kawasan Pabrik Gula Sumberharjo kami akhiri. Sebenernya belum puas juga kalau cuma sehari, mungkin kapan-kapan semoga bisa datang lagi ke sini.
salah satu bagian belakang bangunan pabrik gula
Galeri foto-fotonya dapat anda lihat di sini, semoga bisa dinikmati.

Minggu, 20 Januari 2013

Curug Selarong, Gaungnya Kalah Dengan Goa Selarong

Foto-foto pada postingan ini sebenarnya sudah lama diambil tetapi belum sempat saya posting, maka pada kesempatan ini baru sempat terealisasi. 
Berawal dari obrolan dengan teman main bahwa di daerah Obyek Wisata Gua Selarong ada air terjun atau curug yang letaknya tidak jauh dari lokasi gua maka kami bersama teman kami yang kebetulan rumahnya berada di daerah Kasongan berangkat ke lokasi untuk membuktikan perkataan teman kami.
Dan ternyata benar, ada air terjun yang pada saat diambil foto ini debit air terjun tidak begitu banyak. Kalau dari kejauhan curug ini tidak terlihat karena lebatnya rerimbunan tanaman di sekitar lokasi curug. Letak Curug selarong sendiri berada di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul.
Pada saat kami datang sudah ada beberapa pengunjung yang sudah datang terlebih dahulu, akhirnya kami memutuskan menyusuri curug dari bawah sekalian menunggu pengunjung sepi.
Jalan menuju curug pada saat itu belum begitu bagus bahkan mungkin tidak dibikin bagus entah sengaja agar terlihat alami atau memang belum tergarap. Karena tidak banyak orang yang tahu keberadaan curug ini, pengunjung hanya tahu keberadaan Gua Selarong yang terkenal dengan persembunyian Pangeran Diponegoro.
Sebagai obyek pendukung, mungkin pihak pengelola bisa menambahkan papan penunjuk arah menuju ke Curug Selarong. Maka bagi anda yang berkunjung ke Obyek Wisata Gua Selarong tidak ada salahnya melepas kelelahan dengan berkunjung ke Curug Selarong, dan nikmati keindahan serta kesegaran airnya.

Minggu, 06 Januari 2013

Gerbang Kerkhof Magelang

 Jika kita melewati jalan iklas Magelang di sisi barat jalan kalau menuju arah Yogyakarta ada sebuah bangunan jaman kolonial semacam pintu gerbang yang masih berdiri kokoh. Melihat bentuk bangunannya, gerbang ini masih terawat dengan baik. Bangunan bergaya Roman dengan 4 pilar berciri Gothic ini sebenarnya merupakan penggalan dari pintu gerbang makam Belanda (kerkkof) yang dulu berada di belakangnya. Kini makam itu sudah tergusur dan berganti pertokoan dan perumahan.
Bangunan yang didirikan pada tahun 1906, ini kini tinggal menyisakan sosok gerbangnya saja seluas 16,8 m2 dengan tinggi 8,5 m. Bangunan yang sangat kontras dengan bangunan di sekitarnya, untungnya bangunan ini tidak di hancurkan.

Rabu, 02 Januari 2013

Lampion Bunga Di Alun-Alun Magelang

Ketika saya mampir di alun-alun kota Magelang ada sesuatu yang berbeda di sudut tenggara alun-alun tepatnya di bawah big screen atau layar lebar. Ada beberapa lapion bunga kurang lebih enam jenis lampion yang berbeda.
Dipilih bunga mungkin karena sesuai dengan slogan kota Magelang yaitu Kota Sejuta Bunga. Saya tidak tahu tepatnya kapan lampion-lampion ini dibuat, karena memang sudah lama tidak mampir di alun-alun ini. 
Sayangnya saya tidak lama berada di alun-alun karena ada keperluan sehingga tidak sampai sore, padahal keindahan lampion hanya dapat dinikmati pada saat malam hari. 
Bagi yang suka berfoto-foto atau narsis lampion-lampion ini dapat dijadikan latar belakang seperti yang saya lihat banyak cewek-cewek yang sedang berfoto.

Tugu Aniem Magelang

Masih tentang ANIEM ternyata di Magelang juga mempunyai sebuah tugu ANIEM, letaknya di sebelah tenggara alun-alun Magelang. Oleh masyarakat Kota Magelang, tugu ini biasa disebut dengan Tugu Nol Kilomenter atau Tugu Jam. Disebut Tugu Nol Kilometer karena di sebelah tugu ini terdapat patok nol kilometer. Dan disebut Tugu Jam karena dulu di puncak tugu ini dipasang jam pada keempat sisinya.
Tugu ini dibangun pada tahun 1924 sebagai pertanda masuknya listrik di Magelang seperti yang tertulis dalam prasasti di tugu yang berbunyi “MAART 1924 ELECTRIFICATIE MAGELANG.” Bentuknya sedikit berbeda dengan tiang aniem yang ada di depan kantor pegadaian Sleman. Bentuk asli dari tugu ini sebenarnya terdapat lengkungan besi, seiring perkembangan jaman tugu berubah seperti sekarang ini.

Cagak Aniem di Depan Kantor Pegadaian Sleman

Keberadaannya tidak sulit ditemukan berada Jalan Pemuda No. 1 Kabupaten Sleman, Propinsi DIY atau tepatnya di depan Kantor Pegadaian Cabang Sleman. Karena saya sering melewati jalur Jogja-Magelang maka dengan mudah dapat saya temukan keberadaannya.
Kata ANIEM merupakan singkatan dari Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij, perusahaan listrik milik Belanda. ANIEM ini akhirnya berkembang menjadi perusahaan listrik swasta terbesar di Hindia Belanda dan menguasai distribusi sekitar 40 % kebutuhan listrik di negeri jajahan ini.  
Menurut info yang saya baca dari situs tembi tiang listrik kuno yang terbuat dari besi baja ini sampai sekarang kondisinya masih relative utuh. Ketinggian tiang listrik ini kurang lebih 10 meter. Tiang listrik dibuat dengan sistem sambungan saling silang dengan sistem kuncian paku dan sekrup. Sistem kuncian sambungan antarbesi yang demikian itu tampaknya memang sangat lazim pada bangunan-bangunan yang terbuat dari logam (besi/baja) di masa kolonial Belanda. Jika dilihat dari jauh maka akan kelihatan bahwa sambungan saling silang plat baja tersebut seperti anyaman bilah-bilah bambu. Plat baja yang saling sambung tersebut berfungsi untuk menguatkan tegakan 4 besi di 4 sudut sebagai tiang utama dari tiang listrik tersebut.

Selasa, 01 Januari 2013

Sehari Nonton Dua Jathilan

Hari Libur Natal (25/12/12) kemarin kami (saya &istri) habiskan waktu untuk menonton kesenian jathilan. Jatilan merupakan tarian tradisional yang penarinya menggunakan kuda kepang dan dilengkapi dengan unsur magis. Tarian ini digelar dengan iringan beberapa macam alat musik gamelan seperti: kendang, saron dan gong.
Setelah mencari lokasi dan jadwal acara kami pun meluncur ke daerah Sleman, tempat pertama yang kami tuju adalah daerah Candi Winangun, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman sebelah utara SMP 3 Ngaglik. Sampai di lokasi pertunjukkan belum dimulai tetapi tidak lama akhirnya pertunjukkan dimulai, kelompok kesenian kuda lumping yang tampil adalah dari Kesenian Kuda Lumping KRIDHO MANUNGGAL.
Kesenian jathilan biasanya terdiri dari beberapa babak tergantung kelompok masing-masing, setelah babak pertama selesai biasanya istirahat dulu. Karena males nungguin babak ke dua, kami pun pindah lokasi ke pertunjukkan jathilan yang lain.
Tempatnya tidak jauh dari lokasi pertama, langsung saja kami meluncur ke arah selatan menuju daerah Taraman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Karena belum tahu lokasi tepatnya, langkah pertama adalah bertanyakepada orang sekitar. Kebetulan ada penjual nasi kucingdi pinggir jalan, ternyata tidak diduga ada ibu-ibu yang beli  di angkringan itu mau menuju ke tempat pertunjukkan jathilan yang kami cari.
Sampai di lokasi babak pertama sudah selesai, akhirnya kami menunggu babak kedua. Tiga puluh menit kami menunggu akhirnya babak kedua segera dimulai. Pertunjukkan babak kedua dimainkan oleh wanita dan yang tampil dari Kelompok Kesenian Kudho Mudho Prakoso. Setelah babak kedua selesai kami pun pulang, sebenernya masih ada satu babak lagi tetapi karena hari sudah sore dan istri sedang hamil jadi kami putuskan tidak melanjutkan menonton babak ke tiga.

Mampir ke Goa Bunda Maria Ratu Besokor

Pada saat saya melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Pemalang sampai di daerah Weleri Jawa Tengah di kanan jalan ada tulisan Goa Maria tepatnya Goa Bunda Maria Ratu. Goa Maria adalah tempat ziarah bagi umat Katolik. Saya dan istri lalu mampir ke goa ini sekalian rehat dari perjalanan panjang. Dalam hati saya ternyata ada juga ya tempat ziarah di daerah Weleri,gua ini berlokasi di Dusun Besokor, Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah masuk Lingkungan Paroki St. Martinus Weleri.
Begitu masuk lokasi gua hawa segar langsung menyambut kami karena banyak pepohonan di lingkungan gua, setelah istirahat sebentar kami lalu berdoa di depan goa, sudah ada beberapa orang yang sedang berdoa.
Selesai berdoa kami lalu keliling lokasi gua, ternyata tempatnya luas sekali dan tentunya hawa segar yang bikin kami betah beristirahat. Di sini juga disediakan semacam gazebo untuk beristirahat jumlahnya 3 buah lumayan untuk menampung orang banyak.
Selain sebagai tempat ziarah Goa Bunda Maria Ratu Besokor sejak tahun 2004 oleh Pemerintah Kabupaten Kendal ditetapkan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) mendampingi DTW lain di Kabupaten Kendal.
Dirasa istirahatnya cukup kami pun melanjutkan perjalanan, jadi bagi yang melewati jalur Weleri arah Pantura silahkan mampir.