Sabtu, 25 Desember 2010

Museum Perjuangan Yogyakarta




Museum Perjuangan ini terletak di Jl. Kolonel Sugiyono 24, Yogyakarta, didirikan dengan tujuan untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda. Terletak di Jl. Kol. Sugiyono 24 Yogyakarta dan diresmikan pada tahun 1961. Bangunan museum sangat unik karena berbentuk Ronde Tempel yang merupakan perpaduan arsitektur gaya Romawi Kuno dan Timur, yang secara simbolis mencerminkan tanggal kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945.Museum ini mengoleksi benda-benda sejarah perjuangan, seperti : relief, patung, foto dan meja kursi. Jumlah koleksi yang ada sekitar 200 buah tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari tahun 1908-1949.

Minggu, 19 Desember 2010

Padiku segar lagi





Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.

Jembatan Kereta Api Kulon Progo





Jembatan ini melintang diatas sungai progo wilayah kabupaten kulonprogo DIY, berada di lintas Kutoarjo - Yogyakarta. Jembatan ini membentang ke arah timur dan barat. Di tempat ini ada 2 buah jembatan,  jembatan lama dan jembatan baru, yang sebelah kanan adalah jembatan lama, sedangkan yang sebelah kiri adalah jembatan yang baru. Keunikan jembatan ini adalah satu-satunya jembatan KA di Indonesia yang tidak memiliki tiang penyangga ditengahnya.Jembatan unik ini di dunia hanya ada dua, satu di Belanda dan yang satu lagi di Kulonprogo iniTetapi yang di Belanda sudah tidak difungsikan. Jembatan sepanjang 96 m yang sudah dioperasikan sejak 1957 ini sampai sekarang masih kokoh, dan masih dapat menahan tekanan kereta api yang melintasinya dengan bobot 20 ton dan dengan kecepatan 100 km/jam.

BENDUNG SAPON




Selasa, 14 Desember 2010

Koleksi Kerata Museum Kereta Api Ambarawa









Beberapa lokomotif uap adalah 2 B25 B2502 0-4-2T / 3, yang dari armada asli dari 5 dipasok ke garis sekitar 100 tahun yang lalu (lokomotif ketiga (B2501) disimpan di sebuah taman di kota terdekat) E10 yang E1060 0-10-0T yang semula dikirimkan ke Sumatera Barat pada tahun 1960 untuk bekerja di kereta api batubara, tetapi kemudian dibawa ke Jawa, dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C1218 yang dikembalikan untuk dapat digunakan kembali pada tahun 2006.

Museum Kereta Api Ambarawa








Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.

Jumat, 10 Desember 2010

Jembatan Gantung Kedungmiri




Sekitar 5 Kilo meter ke arah Selatan Kecamatan Imogiri tepatnya di desa Kedungmiri Sriharjo Imogiri Bantul Jogjakarta terdapat jembatan gantung. Adanya jembatan ini sangat membantu sebagai penghubung dua desa yaitu desa Kedungmiri (Sriharjo) dan Dusun Kedungjati (Selopamioro).
Jembatan yang melintas di atas sungai Oya ini menjadi jembatan alternatif dan sangat berguna untuk kelancaran perekonomian dan pendidikan kedua desa tersebut. Jika jembatan ini rusak maka masyarakat yang ingin berangkat sekolah atau bertani dari dan ke dua desa tersebut harus menyeberang kali Oya.
Jembatan ini berada di antara tebing-tebing pegunungan yang sejuk dan sangat indah terbebas dari hiruk pikuk kendaraan yang membuat polusi udara.

Kamis, 09 Desember 2010

Jembatan Srandakan Bantul






Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul bagian selatan. Dari atas jembatan ini, jika kita melihat ke arah Utara, maka akan terbentang di kejauhan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang bersembunyi di antara kabut. Aliran Sungai Progo yang meliuk-liuk dari hulu bisa disaksikan dari sini. Tepat sebelum jembatan, aliran terpisah jadi dua. Bagian daratan tengah ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk bercocok tanam atau sekadar menanam tanaman rumput untuk pakan ternak. Bentang alam ke arah utara ini juga layak untuk dijadikan objek jika kabut bersahabat.