Jumat, 20 Desember 2013

Pagelaran Seni Budaya Widuri Carnival

pinjem gambar di blog
Hari sabtu kemarin (14/12/13) ribuan warga masyarakat Kabupaten Pemalang memadati alun-alun kota dan sekitarnya. Mereka berdesak-desakan untuk menyaksikan acara seni dan budaya yaitu Widuri Carnival 2013.
 
kereta pembawa Bupati
Pagelaran akbar seni budaya yang dikemas dalam rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Pemalang ke-438 ini berlangsung cukup meriah dan semarak. Kemeriahan acara tersebut ditunjukan banyaknya seni dan budaya yang disajikan oleh para peserta.
 
gunungan kamir (makanan khas Pemalang)
Acara di mulai dari Sirandu Mall menuju alun-alun Kota Pemalang, pagelaran ini diikuti oleh kontingen dari kecamatan yang ada di Kabupaten Pemalang.

salah satu peserta carnival
Berbagai macam sajian seni dan budaya yang ditampilkan dengan hasil kreasi dari masing-masing peserta cukup menarik perhatian pengunjung. Diantaranya tarian Kebo Ijo dari Kecamatan Petarukan, tari dodolan dolanan dari Kecamatan Taman, Sintren dari Kecamatan Pemalang.
 
seni tari 'Kebo Ijo"
Dari Kecamatan Comal dengan Seni Brundung , Seni Calung dari Randudongkal , Seni Jaran Kepang dari Kecamatan Watukumpul, Bang Pucung dari Kecamatan Warungpring, dan banyak lagi kesenian pontensi lokal yang ditampilkan di acara tersebut.

Rabu, 11 Desember 2013

Landmark Kota Magelang

Salah satu landmark Kota Magelang ada di daerah alun-alun kota yaitu deretan huruf yang berbunyi MAGELANG, letaknya di sisi timur alun-alun kota Magelang. Dengan bentuk yang cukup besar jika dilihat dari kejauhan dan juga warna putih kontras dengan warna disekitarnya landmark ini tampak kokoh berdiri.
Selain sebagai penanda sebuah kota, salah satu landmark ini bisa juga sebagai latar belakang atau background berfoto. Seperti ketika saya sedang mengambil foto landmark MAGELANG ada beberapa cewek-cewek yang sedang berfoto dengan latar belakang tulisan Magelang.
Semangat untuk Magelang yang terus berbenah.

Pasturan St. Ignatius Magelang

Letaknya di sebelah kanan gereja Santo Ignatius Magelang atau tepatnya di  Jl.Laksda Yos Sudarso No.6 Magelang 56117. Dari arah selatan menuju alun-alun Kota Magelang, melewati pertigaan ambil jalan ke kiri, letaknya di kanan jalan.

Ngadem ke Taman Tirta Arta Sleman

Panas terik Jogja pada saat perjalanan pulang dari rumah di Jogja ke Muntilan memaksa saya harus istirahat sekedar membuat kepala menjadi adem sekalian menunggu matahari agak turun. Saat itu kira-kira pukul 14.00, saya sudah sampai sekitar lapangan Denggung Sleman.
Dari lampu merah Lapangan Denggung motor saya belokkan ke kiri sambil tengak tengok kiri kanancari tempat untuk rehat. Motor terhenti ketika melihat danau kecil, dengan sigap saya pun langsung menuju kolam besar tersebut atau orang-orang menyebutnya Taman Tirta Arta. Lokasi tepatnya berada di jalan Merapi, Beran, Tridadi, Sleman.

Pada saat saya datang ada beberapa orang sedang memancing. Banyaknya pepohonan membuat hawa segar di sekitar lokasi kolam tetapi taman ini sepertinya sudah tidak terawat lagi dibuktikan dengan tingginya ilalang yang ada di pinggir kolam. Dirasa cukup saya pun melanjutkan perjalanan pulang ke Muntilan.

Senin, 09 Desember 2013

Tidak Sengaja Lihat Kesenian Sintren

para pemain sintren
Hari jumat kemarin (06/12/13) saya bersama istri tercinta kira-kira jam setengah delapan sayup-sayup kami mendengar suara gending-gending seperti gamelan dimainkan. Kami mengira itu suara musik dari suatu hajatan tetangga.
Karena penasaran kami keluar rumah, ternyata di luar sudah banyak berkerumun orang-orang seperti menonton suatu pertunjukkan. Kami pun mencoba mendekati kerumunan, ternyata suara gamelan tadi berasal dari pertunjukkan sintren.

Tentang Sintren
Sintren adalan kesenian tari tradisional masyarakat Jawa, khususnya di Cirebon. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, antara lain di Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Banyumas, Kabupaten Kuningan, dan Pekalongan. Kesenian Sintren dikenal juga dengan nama lais. Kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono. Pinjem dari situs terkenal.
para pemain cowok
Seumur hidup saya baru pertama kali melihat kesenian sintren, dulu pernah denger tapi belum pernah melihat secara langsung. Kelompok kesenian yang tampil bernama Kelompok Sintren Gebyar Pemalang, selama dua hari akan pentas di kampung kami.
pemain yang sudah kerasukan
Kesenian sintren dimainkan oleh tiga orang, satu orang cewek dan dua orang cowok yang saya melihatnya cowok lemah gemulai hahaha...Peran dua orang cowok hanya sebagai pendamping yang utama adalah si cewek.

Yang special dari kesenian ini kalau saya melihatnya ketika si cewek di masukkan kedalam kurungan yang ditutup kain.Sebelum dimasukkan kurungan si cewek tangannya diikat ke belakang dengan bagian bawah sudah mengenakan jarit atau kebaya. Setelah dimasukkan kedalam kurungan si cewek akan berganti pakaian secara cepat. Setelah kurungan dibuka pemain cewek sudah berganti kostum seorang penari komplit dengan bunga-bunga tetapi matanya tertutup kaca mata hitam.
mempersiapkan kemenyan baru
Setelah para penari kerasukan roh, mereka akan dibawa turun panggung didampingi seorang pawang menghampiri para penonton sambil meminta saweran.
Karena sudah cukup larut malam, sang istri yang tidak terbiasa menonton pertunjukkan dengan berdiri terlalau lama akhirnya mengajak pulang, sebenarnya kalau saya masih betah kalau disuruh nonton kesenian yang berbu budaya.