Rabu, 29 September 2010

CANDI GUNUNG WUKIR

Candi Gunung Wukir atau Candi Canggal adalah candi Hindu yang berada di dusun Canggal, kalurahan Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini tepatnya berada di atas bukit Gunung Wukir dari lereng gunung Merapi pada perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Menurut perkiraan, candi ini merupakan candi tertua yang dibangun pada saat pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu pada tahun 732 M (654 tahun Saka).
Kompleks dari reruntuhan candi ini mempunyai ukuran 50 m x 50 m terbuat dari jenis batu andesit, dan di sini pada tahun 1879 ditemukan prasasti Canggal yang banyak kita kenal sekarang ini. Selain prasasti Canggal, dalam candi ini dulu juga ditemukan altar yoni, patung lingga (lambang dewa Siwa), dan arca lembu betina atau Andini.


Sunset dari atas Mercusuar Pandansari



Selasa, 28 September 2010

Pantai Goa Cemara

Satu lagi objek wisata di Bantul yang tidak kalah menariknya dengan objek wisata yang saat ini sudah dikenal luas masyarakat, yakni Goa Cemara. Berbeda dengan goa pada umumnya, Goa Cemara terbentuk dari rerimbunan pepohonan cemara udang yang tertanam rapi di sepanjang pinggir pantai kawasan Dusun Patihan Gadingsari Bantul Yogyakarta.

Tidak kurang dari 7000 pohon cemara udang memenuhi lahan seluas 20 hektar di pinggir pantai. Kawasan pantai pun terlihat lebih rimbun dengan ribuan pohon cemara udang di sepanjang pantainya. Karena jarak yang dekat dan saling bertubrukan antara dahan yang satu dan lainnya, maka yang terlihat adalah seperti memasuki suatu gua sehingga kawasan ini pun dinamakan Goa Cemara.

Tahun 2001 menjadi awal mula terbentuknya hutan cemara udang ini yang berasal dari ide kreatif warga sekitar yang tergabung dalam Kelompok Tani Raharjo Dusun Patihan untuk memanfaatkan lahan kosong di kawasan pantai. Tidak dinyana, kini hutan cemara pun terbentuk dengan indahnya. Ide pun berlanjut untuk kemudian menjadikannya sebagai kawasan objek wisata dengan pesona keindahan di dalamnya.
sumber: www.krjogja.com
 

Kebun teh Nglinggo




Puncak Nglinggo



Minggu, 26 September 2010

Kedung Cumpleng

Dusun Nglinggo Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo DIY

Grojogan Watu Jonggol

grojogan utama



mancing di bawah grojogan

Pesona Alam Nglinggo, Kulon Progo

Desa Wisata Pagerharjo atau yang lebih dikenal sebagai Desa Wisata Nglinggo yang terletak di Pagerharjo, Kec. Samigaluh, Kab. Kulon Progo, DIY. Desa wisata Nglinggo memiliki potensi wisata alam yang indah dan menarik. Desa ini terletak pada ketinggian 900 mdpl di tengah perbukitan Menoreh, dan berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Wisatawan dapat menjelajah alam sambil menikmati pemandangan hutan dan bentang alam pegunungan Menoreh serta mengabadikan matahari terbit dan terbenam di Puncak Nglinggo. Dari tempat ini pengunjung juga bisa melihat pemandangan 4 gunung sekaligus, yaitu Merapi, Merbabu di sebelah timur Sumbing, dan Sindoro di sebelah barat. Tidak hanya bisa menikmati bentang alam saja, tetapi ada juga air terjun dengan airnya yang dingin dan sejuk yang terlertak di balik bebukitan itu tersebut. Bila beruntung kita bisa melihat kawanan burung elang yang terbang di atas hutan pinus Menoreh.
Kehidupan sehari-hari yang bersahaja penduduk desa Nglinggo bisa menjadi pengalaman tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung di dusun ini terutama mereka yang terbiasa dengan kehidupan "modern" dan "berbudaya kota". Terdapat perkebunan teh dan kopi di salah satu bukit Nglinggo di mana wisatawan bisa mencoba memetik teh dan kopi, belajar bagaimana memprosesnya dan kemudian menikmatinya dan menikmatinya dengan cara khas menggunakan gula aren.
Hal yang sangat menarik lainnya adalah tradisi Tari Lengger Tapeng khas Nglinggo yang tetap terjaga secara turun temurun hingga sekarang dan biasa dipentaskan pada saat-saat tertentu. Kesenian merupakan perpaduan seni musik gamelan dan tarian rakyat tradisional. Kesenian ini tentu saja menjadi potensi seni budaya yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Selain potensi alam dan seni budaya, di Nglinggo juga terdapat salah satu warisan sejarah, yaitu petilasan Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya selama masa perjuangan.
Berwisata di desa Nglinggo akan memberikan pengalaman unik tentang kearifan lokal, atmosfer kehidupan desa yang ramah dan bersahaja. (-Dinbudparpora)
Kedung Cumpleng

curug Nglinggo
Grojogan Watu Jonggol
memetik daun teh
sumber: www.kulonprogokab.go.id
images rumputilalang

Jumat, 24 September 2010

Luweng Sampang part 1





                                Dukuh Karangasem, Desa Sampang, Kec.Gedangsari, Gunung Kidul, Yogyakarta

Sayap Hitam

capung sayap hitam, hutan Ungaran, Semarang, Jawa Tengah

Nanas muda

Merah merona

Rowo Jombor, Klaten, Jawa Tengah

CANDI NGAWEN


Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M.
Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Ngawen