Melanjutkan perjalanan dari bekas Stasiun Parakan saya menemui sebuah kreteg (jembatan) tua di sebelah kanan jalan Parakan- Magelang tepatnya di Kelurahan Parakan Wetan Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Jembatan ini berada di atas sungai Galeh, dulunya jembatan ini berfungsi sebagai jembatan utama memasuki kota Parakan, Temanggung.
Konstruksi bangunan jembatan ini masih kokoh meskipun demikian jembatan ini hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki, sepeda motor dan sepeda. Untuk kendaraan roda empat melewati jembatan baru yang ada diselah jembatan lama ini. Dari info yang saya peroleh dari sini, pada masa penjajahan Belanda, jembatan ini
pernah dibumihanguskan para pejuang untuk menghalau penjajah memasuki kota Parakan.
Di sisi jembatan tampak pemandangan daerah Temanggung dan sekitarnya, ketika sedang mengabadikan jembatan ad seorang bapak yang sedang berdiri di pinggir jembatan. Dengan berjalan pelan saya hampiri beliau, namanya pak Tijab saya mencoba menanyakan tentang sejarah jembatan kali galeh.
Menurut beliau jembatan kali Galeh lama sudah tidak digunakan sebagai jembatan utama sekitar tahun 90 an. Beliau cukup tahu sejarah jembatan ini karena rumah beliau tidak jauh dari letak jembatan tersebut yaitu Kenyengsari yang masih masuk Kelurahan Parakan Wetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar