Hari minggu (10/03/13) dari perjalanan Magelang menuju rumah di Jogja saya melewati Jalan Sultan Agung sampai di dekat daerah Pakualaman perjalanan sedikit macet, padahal biasanya lancar terkendali. Sambil clingak-clinguk saya mencari tahu penyebabnya ternyata ada atraksi kesenian, saya baca papan baliho di depan gapura masuk Puro Pakualaman.
Tertarik dengan acaranya saya pun mampir, karena tidak terlalu padat seperti grebeg, motor pun bisa masuk ke areal Puro Pakualaman atau Sewondanan. Acara Atraksi Kesenian ini di gelar oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta.
Kegiatan tersebut akan digelar 2 kali dalam sebulan yakni minggu ke 2
dan minggu ke 4 pada hari Minggu jam 15.00-17.30 WIB. Beberapa kesenian
akan ditampilkan antara lain: Musik Campursari, Kesenian Reog, Kesenian
Jathilan dan Kesenian Tari.
Pada saat saya datang kelompok kesenian yang tampil adalah kelompok seni budaya Crazy Horse atau Kreasi Seni Himpunan Anak Seni ini
berasal dari Dukuh Jomegatan Ngestiharjo, Kasihan Bantul.
Drama tari diawali dengan tari kuda kepang dari enam anggota putra dan
empat anggota putri kelompok Crazy Horse yang melambangkan prajurit kuda
perang . Setelah itu tampil di hadapan penonton dua tokoh penthul dan
tembem yang menghibur penonton dengan tingkah polah yang
lucu.
Kemudian kelompok Crazy Horse menghadirkan beberapa penari pria yang
menari dengan menggunakan kuda kepang tapi berbentuk hewan-hewan liar di
hutan seperti badak, harimau dll. Lalu para penari kuda kepang muncul
kembali dan menari bersama.
Dua kelompok penari dengan bentuk kuda kepang berbeda itu menari
bersama-sama dengan ditingkahi beberapa anggota Crazy Horse yang
melakukan gerakan-gerakan akrobat merespon tarian kombinasi dari para
penari kuda kepang.
Kurang lebih dua jam kelompok Crazy Horse menghibur penonton yang melingkari arena pertunjukkan, di bagian akhir para pemain masuk bergabung dan menari bersama.
Diharapkan acara ini mampu memberi hiburan dan menarik
masyarakat atau wisatawan untuk menyaksikan, sekaligus mempromosikan Puro
Pakualaman sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik untuk
dikunjungi serta memberi peran kepada para pelaku seni & budaya
agar tetap bertahan.
Bagi yang belum nonton masih ada kesempatan untuk menyaksikan di minggu ke 2 atau ke 4 setiap bulannya.
ini acaranya diadain tiap hari Minggu pada minggu ke-2 dan ke-4 ya mas?
BalasHapusbener banget mas, silahkan datang gratis
Hapuskebudayaan yg semakin hilang ditelan modernitas. perlu dilestarikan..
BalasHapusmodernitas harusnya seiring dengan kelestarian budaya
Hapusacara seperti ini, lebih di hargai oleh orang luar dibanding orang kita sendiri, entah karena kurang menarik atau tidak tahu makna'a, entahlah, tp yang jelas acara seperti ini harus tetap ada dan di lestarikan
BalasHapuspemahaman yang kurang atau rasa memilikinya yang kurang ya mas.harus tetap dilestarikan
Hapusmantap ini mas, ikut nimbrung donk
BalasHapussilahkan mas, tapi gak da suguhannya hehehe....
Hapus