Awalnya kami (saya & istri) tidak ada niatan untuk menonton acara Cap Go Meh, karena dari hari sabtu di Klenteng Hok An Kiong tidak ada persiapan sama sekali jadi saya mengira tidak ada perayaan. Ternyata pada hari minggu malam pada saat kami akan keluar rumah melewati jalan Pemuda di Klenteng sudah ada keramaian, akhirnya kami pulang untuk mengambil kamera, yang kebetulan rumah kami tidak jauh dari Klenteng Hok An Kiong.
Tentang Cap Go Meh
Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
antusias masyarakat |
Pada saat kami datang acara sudah dimulai, masyarakat di Muntilan sangat antusias menyaksikan acara ini dari anak-anak sampai orang tua. Tidak hanya etnis Tionghoa saja yang melihat, masyarakat lokal juga tidak kalah banyak, termasuk kami.
suasana perayaan |
Tidak beberapa lama acara dilanjutkan kembali, kali ini penampilan dari Liong nama grupnya saya lupa. Para pemainnya juga beragam tidak hanya etnis Tionghoa saja, hal ini menunjukkan bukti bahwa keberagaman itu indah dan memang seharusnya Indonesia seperti ini.Lho malah curhat? Para pemain silih berganti yang capek digantikan pemain baru sambil naga terus digerakkan memukau para penonton.
aksi Liong |
Setelah istirahat permainan dilanjutkan dengan aksi Barongsai, dua orang pemain muda sudah bersiap di sudut klenteng. Iringan musik mulai dimainkan Barongsai pun mulai beratraksi, belum sampai Barongsai beratraksi di papan-papan yang sudah dipersiapkan gerimis mulai turun. Tidak berselang lama hujan pun turun, karena tidak ada penutup di atasnya penonton pun tunggang-langgang kocar-kacir mencari tempat berteduh. Kami pun juga lari mencari tempat berteduh yang ternyata tempatnya juga sudah dipenuhi orang-orang yang berteduh.
Pertunjukkan Barongsai berhenti sesaat, karena hujan tidak kunjung reda akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar