![]() |
gapura masuk sendhang |
Secara administratif Sendang Sidhukun berlokasi di Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Sendhang Sidhukun di daerah Traji Parakan sudah sangat dikenal terlebih jika pada saat malam 1 Suro, karena pada saat malam tersebut selalu diadakan acara ritual.
Warga Desa Traji memiliki tradisi ritual yang dimulai pada malam 1 Suro
yakni menggelar pertunjukan wayang kulit selama tiga hari berturut-turut,
berdoa bersama di Sendang Sidhukun dan kemudian mengambil air yang diyakini
penuh berkah dari sendang tersebut.
![]() |
pendopo di Sendhang Sidhukun |
Acara ritual tersebut juga berkaitan dengan cerita mas lalu yang mengiringinya. Konon, saat itu ada dalang bernama Garu, yang diperintah untuk
mendalang oleh warga setempat. Selesai mendalang, ternyata dia dibayar
dengan Kunir. Palawija itu pun dibawanya pulang ke rumah. Tetapi alangkah terkejutnya,
saat di tengah-tengah perjalanan kunir tersebut berubah menjadi emas 24
karat.
Adanya keanehan itu, kemudian menyadarkan dalang asal Kecamatan Kedu
ini, bahwa sebenarnya yang memerintah mendalang bukan manusia, tetapi
makhluk-makhluk gaib. Apalagi setelah bertemu dengan lurah setempat,
ternyata lurah itu mengatakan bahwa warganya tidak pernah meminta dalang
Garu untuk mendalang.
''Mendengar cerita dalang tersebut, justru kemudian lurah memerintahkan
dalang Garu untuk menggelar wayang kulit setiap 1 Suro, yang kemudian sampai
sekarang menjadi tradisi,''ungkap Suwari.
![]() |
air sendhang yang segar |
Pagelaran wayang kulit ini diyakini akan berpengaruh pada keberhasilan
kehidupan mereka. Sebab, selain sebagai salah satu bentuk persembahan terima
kasihnya kepada alam, juga dalam cerita wayang mengandung ajaran-ajaran
tentang filosofi hidup.